Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain.
2. IC L293D
IC L293D adalah sirkuit
terpadu (IC) dual H-Bridge driver untuk rangkaian motor DC. Driver motor ini
bertindak sebagai penguat arus dengan mengambil sinyal kontrol arus rendah dan
memberikan output ke sinyal kontrol arus yang lebih tinggi. Sinyal arus yang
lebih tinggi ini lah yang digunakan untuk menggerakkan motor.
Motor Listrik DC
atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik
menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut
sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan
memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat
menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat
Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator
Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
4. Battery
Baterai adalah
perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan
koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya pada perangkat listrik
seperti senter, ponsel, dan mobil listrik. Ketika
baterai memasok daya listrik,
terminal positifnya adalah katode dan terminal
negatifnya adalah anoda. Terminal
bertanda negatif adalah sumber elektron yang akan mengalir melalui rangkaian
listrik eksternal ke terminal positif. Ketika baterai dihubungkan ke beban
listrik eksternal, reaksi redoks mengubah
reaktan berenergi tinggi ke produk berenergi lebih rendah, dan perbedaan energi-bebas dikirim
ke sirkuit eksternal sebagai energi listrik. Secara historis istilah
"baterai" secara khusus mengacu pada perangkat yang terdiri dari
beberapa sel, namun penggunaannya telah berkembang untuk memasukkan perangkat
yang terdiri dari satu sel.
2. Rangkaian Simulasi [kembali]
#define in1 10
#define in2 9
#define duration 2000
void setup() {
pinMode(in1, OUTPUT);
pinMode(in2, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(in1, HIGH);
digitalWrite(in2, LOW);
delay(1000);
digitalWrite(in1, LOW);
digitalWrite(in2, LOW);
delay(1000);
digitalWrite(in1, LOW);
digitalWrite(in2, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(in1, LOW);
digitalWrite(in2, LOW);
delay(1000);
}
5. Video [kembali]
Percobaan 1
1. Mengapa pada percobaan 1 menggunakan driver motor L293D? Bagaimana jika tidak?
Jawab : Karena dengan
menggunakan IC L293D, kita bisa untuk mengatur arah putar dari motor dan motor
mana yang ingin digerakan (jika digunakan dua motor DC). Jika kita tidak
menggunakan motor driver dan langsung menghubungkan ke kaki arduino seperti pada
gambar :
Motor DC tetap bergerak ke kanan dan ke kiri sesuai program, tetapi kecepatanya lambat, karena tegangan output dari arduino hanya 5 volt (terbatas). Kemudian apabila yang kita gunakan dua motor DC akan lebih sulit dalam merangkai dan pembuatan programnya. Atau jika kita ingin membuat rangkaian tambahan untuk mengganti L293D yaitu H-bridge maka akan menjadikan rangkaiannya lebih rumit. Maka dari itu, lebih baik menggunakan IC L293D agar lebih sederhana dalam pembuatan rangkaian dan hasilnya lebih maksimal.
2. Apa yang terjadi jika tidak ditambahkan baterai pada percobaan?
Jawab : Maka motor DC tidak akan bergerak.
Karena baterai yang terhubung ke kaki VS dari IC L293D merupakan tegangan sumber yang
digunakan untuk menggerakan motor DC. Kecepatan dari motor DC juga dipengaruhi
oleh nilai tegangan dari baterai tersebut.
No comments:
Post a Comment