1. TUJUAN

- Mengetahui teknik pemberian tegangan basis transistor dan kaki transistor yang berdiri sendiri.
- Menganalisa Rangkaian Bias Pembagi Tegangan (Self Bias).

[kembali]




2. Alar dan Bahan

- VDD
- RESISTOR
- NPN
- CAPASITOR
- GROUND

[kembali]

3. PEMBAHASAN

Self-Bias Configuration


Self bias transistor adalah teknik pemberian tegangan basis transistor dan kaki transistor yang berdiri sendiri. Rangkaian self bias transistor ini menggunakan rangkaian pembagi tegangan (voltage divider) dari 2 buah resistor, dimana titik pembagian tegangan diubungkan ke kaki basis transistor. Karena self bias transistor ini menggunakan bias tegangan melalui rangkaian pembagi tegangan maka self bias transistor sering juga disebut dengan bias pembagi tegangan. Pada umumnya penguat transistor 1 tingkat menggunakan bias tegangan jenis pembagi tegangan (self bias) karena memiliki kestabilan yang sangat baik.

Konfigurasi bias diri menghilangkan kebutuhan dua persediaan dc. Tegangan gate-to-source pengendali sekarang ditentukan oleh tegangan pada resistor RS yang diperkenalkan di kaki sumber konfigurasi seperti ditunjukkan pada Gambar:
Untuk analisis dc, kapasitor dapat kembali digantikan oleh "sirkuit terbuka" dan resistor RG diganti dengan ekuivalen rangkaian pendek sejak IG = 0 A

V_R_s= I_dR_s

disini berlaku hukum kirchoff yang mana:

-VGs -VRs=0

VGs = -IdRs

Analisis DC Catatan dalam kasus ini bahwa VGS adalah fungsi dari ID arus keluaran dan tidak diperbaiki dalam konfigurasi self-bias mague. Seperti yang terjadi pada konfigurasi fixed-bias.

ID=IDSS(1-VGS/VP)^2

ID=IDSS(1+IDrS/V-P)^2

Dengan melakukan proses kuadrat yang ditunjukkan dan menata ulang persamaan, persamaan bentuk berikut dapat diperoleh:

i^2P+K1ID+K2 =0

Persamaan kuadrat kemudian dapat dipecahkan untuk solusi ID yang tepat.
Urutan di atas mendefinisikan pendekatan matematis. Pendekatan grafis mengharuskan kita terlebih dahulu menetapkan karakteristik transfer perangkat seperti ditunjukkan pada Gambar.


Poin kedua untuk Pers. mensyaratkan bahwa tingkat VGS atau ID dipilih dan tingkat yang sesuai dari jumlah lainnya ditentukan dengan menggunakan Pers. . Kadar ID dan VGS yang dihasilkan kemudian akan menentukan titik lain pada garis lurus dan memungkinkan penggambaran garis lurus sebenarnya. Misalkan, misalnya, kita memilih level ID sama dengan satu setengah tingkat saturasi. Itu adalah,

ID=IDSS/2

VGS=-IDRS=-IDSSRS/2

Level dari VDS bisa diperoleh edngan hukum kirchoff:

VRS + VDS+VRP-VDD =0

VDS = VDD-VRS-VRP = VDD - ISRS-IDRD

VDS=VDD-ID(RS+RP)

Tentukan:
(a) VGS0
(b) Ip0
(c) VDS
(d) Vs
(e) VG
(f) Vp


Jika kita memilih ID=8 mA, nilai VGS yang dihasilkan adalah -8 V, seperti yang ditunjukkan pada grafik yang sama. Dalam kedua kasus, garis lurus yang sama akan dihasilkan, dengan jelas menunjukkan bahwa setiap nilai ID yang sesuai dapat dipilih sepanjang nilai VGS yang sesuai sebagaimana ditentukan oleh Pers. digunakan. Selain itu, perlu diingat bahwa nilai VGS dapat dipilih dan nilai ID dihitung dengan plot yang sama.

VGS =-2,6 V


(b) IDq = 2.6 mA
(c) VDS = VDD -ID(RS +RP)
            = 20v -(2.6 mA)(1kΩ + 3.3 kΩ)
            = 20V - (2.6 mA)(1 kΩ + 3.3 kΩ)
            = 20 - 11.18
            =8.82 V
(d) Vs=IDRS
         =(2.6)(1kΩ)
         =2.6 V
(e)  VG= 0v
(f)   VD=VDS +VS=8.82 +2.6 =11,42 V

4. RANGKAIAN SIMULASI[kembali]

    GAMBAR 1




   
    GAMBAR 2





[kembali]

5. VIDEO




[kembali]

6. LINK DOWNLOAD

Link Download Video disini
Link Download Gambar 1 disini
Link Download Gambar 2 disini
 

[kembali]

No comments:

Post a Comment